Pages

GEOLOGI


Dalam satuan litotektonik Sulawesi, wilayah Kabupaten Tana Toraja merupakan daerah busur magmatik bagian barat yang di intrusif oleh batuan asam dan volkanik. Secara umum stratigrafi Kabupaten Tana Toraja dicirikan oleh singkapan-singkapan batuan sedimen, dan batugamping yang terbentuk pada zaman tersier dan kuarter. Struktur geologi didominasi oleh struktur lipatan dan zone sesar geser yang umumnya berarah utara-selatan. Pada bagian tengah wilayah struktur batuan dicirikan oleh adanya pelipatan sinklin yang menyebabkan singkapan batuan berupa bukit-bukit karts antara lain ; Buntu Tinoring (1278 m), Buntu Kandora (1314 m), Buntu Burake (1094 m). singkapan-singkapan batuan ini dapat disaksikan di sepanjang jalan utama kabupaten.
          Berdasarkan Peta Geologi Regional Skala 1 : 250.000 lembar Majene (2013) dan lembar Palopo Bagian Barat (2012) yang dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1998) jenis batuan di Kabupaten Tana Toraja terdiri atas batuan gunung api, batuan sedimen, batuan metamorfik dan batuan beku. Kelompok batuan tertua merupakan batuan Formasi Latimojong (Kls) yang terbentuk pada periode kapur akhir sedangkan satuan batuan berumur paling muda adalah Formasi Tuff Baruppu’ (Qbt) yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme asam pada periode kuarter Berdasarkan ciri litologinya batuan-batuan tersebut dikelompokkan atas:
1.    Formasi Latimojong (Kls)
Satuan ini merupakan batuan metamorfik yang tertua dalam litologi Kabupaten Tana Toraja terbentuk pada era mesozoikum tepatnya pada periode kapur akhir. Batuannya terdiri dari batusabak, kuarsit, filit, batupasir kuarsa malih, batulanau malih dan pualam, setempat batulempung malih.
2.    Formasi Batuan Gunungapi Baturape-Cindako (Tpbv)
Satuan batuan ini terbentuk pada periode kapur tersier (paleosen), komposisi batuan penyusun berupa lava, breksi, tufa, konglomerat.
3.    Formasi Toraja (Tets)
Satuan ini merupakan batuan sedimen karbonat yang terbentuk pada kala eosen batuannya terdiri dari serpih, batugamping, batupasir kuarsa, konglomerat, dan setempat batubara
4.    Formasi Makale (Tomm)
Satuan ini merupakan batuan sedimen yang terbentuk pada periode tersier (Oligosen-Miosen awal). Batuannya berupa batugamping terumbu yang membentuk bukit-bukit karts.
5.    Formasi Date (Tomd)
Satuan ini tersusun dari napal yang diselingi batulanau gampingan dan batupasir gampingan. Terbentuk pada periode tersier (Oligosen-Miosen).
6.    Formasi Batuan Terobosan (Tmpi)
Satuan ini terdiri dari granit, granidiorit, riolit, diorit dan aplit. Merupakan batuan beku bersifat asam yang terbentuk pada periode tersier (Mio-Pliosen)
7.    Formasi Batuan Gunungapi Tineba (Tmtv)
Satuan ini merupakan hasil endapan vulkanik yang terbentuk pada kala miosen. Batuan yang menyusun berupa lava andesit, basalt dan latit kuarsa.
8.    Formasi Batuan Gunungapi Lompobattang (Tmpv)
Satuan ini berumur miosen batuannya berupa hasil erupsi parasit yang terbentuk kala (Mio-Pliosen).
9.    Formasi Walanae (Tmpw)
Satuan ini merupakan batuan yang terbentuk pada kala (Mio-Pliosen) terdiri dari batupasir, konglomerat, tufa, batulanau, batulempung, batugamping, napal. Lapisan permukaan batuan ini merupakan endapan sedimen dari sungai sa’dan.
10. Formasi Loka (Tml)
Satuan ini merupakan batuan yang terbentuk pada kala miosen akhir, merupakan batuan epiklastik gunungapi yang terdiri dari batupasir andesitan, batulanau, konglomerat dan breksi.
11. Formasi Tuf  Baruppu’ (Qbt)
Satuan ini merupakan satuan batuan berumur paling muda (holosen) yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme asam pada periode kuarter, batuannya tersusun dari tuf yang berkomposisi dengan dasit dan breksi serta lava yang bersusun dengan andesit dan dasit.